Setelah mendapat kepercayaan untuk mendampingi dan memberi semangat pada siswa-siswa kelas XII SMAK St Louis Cepu, membawa ‘side effect’ yang mengharukan : diminta kembali memberi kelas motivasi untuk murid kelas IX SMPK St Louis Cepu.
Tentunya akan menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan disamping rasa penasaran, kira-kira seperti apa situasi yang akan terjadi dan bagaimana cara yang efektif menghadapi siswa kelas IX yang berada dalam masa transisi antara anak-anak menuju remaja.
Hari jumat kemarin adalah pengalaman yang ditunggu itu. Sambutan yang hangat dari guru dan kepala sekolah menjadi amunisi tambahan, selain bertemu dengan wajah-wajah lugu anak-anak seumur mereka yang memberi harapan bahwa tentu tidak akan sulit mengajar di kelas ini dibanding ketika mengajar di SMA kemarin.
Bersama-sama kami berjalan menuju ruang perpustakaan yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai ruang kelas motivasi pada pertemuan setiap hari jumat. Terasa riuh dan penuh karena yang hadir berjumlah 33 anak komplit, sesuai dengan jumlah seluruh siswa kelas IX di sekolah ini. Dengan tidak ada murid yang membolos! ( beda dengan ketika mengajar di SMA yang sulit mengumpulkan seluruh murid dalam jumlah lengkap)
Diluar dugaan, ternyata menghadapi anak-anak seumuran mereka tidak semudah yang dibayangkan. Sulit sekali mengendalikan kelas karena mereka semua senaaang… berbicara sendiri-sendiri. Ketika ditunjuk atau diminta berbicara, tidak ada kata yang terucap, tetapi ketika aku berpaling ke bagian lain mereka langsung mengeluarkan suara dan ngobrol seru dengan sebelahnya. Seperti lebah madu yang aktif mendengung berproduksi… Alamaak…..!!! Benar-benar pusing dan membingungkan, sampai suara hampir serak karena harus berbicara keras agar tak tertelan gemuruh mereka
Benar-benar diluar dugaan, situasi yang dihadapi tidak seperti yang terbayangkan. Pengalaman pertama dulu, mengajar 16 anak yang pasif bertolak belakang dengan kali ini, mengajar 33 anak aktif dan senang berbicara sendiri.. hehe…
Ketika sempat disinggung tentang karakter positif dan penghargaan pada orang lain, baru mereka sedikit mengurangi frekuensi keriuhan meskipun tak berhasil lama sebelum akhirnya.. rame lagi sendiri… pusiingg deh .. hahaha…
Bagaimanapun, pengalaman ini tetap berkesan sambil membawa pesan : harus kupikirkan metode yang efektif untuk mengendalikan mereka pada pertemuan pekan depan. Secara keseluruhan kelas berlangsung cepat dan dalam suasana santai karena kami juga tidak duduk secara formal di kursi melainkan duduk bersila dilantai. Ruang kelas juga membantu karena terletak di bagian belakang sekolah hingga tidak mengganggu kelas formal yang lain. Beberapa anak mulai kukenali dan meninggalkan kesan. Ada yang dewasa dan pengertian, ada yang diam dan pemalu, selain juga ada yang menatap dengan tatapan cerdas dan rasa ingin tahu besar.
Pertemuan ini berakhir tepat setelah 2 jam pelajaran dan kesempatan bertemu kepala sekolah dan wali kelas mereka sambil bercerita tentang suasana murid secara keseluruhan. Perjalanan pulang terasa ringan dengan membawa honor pertamaku selama mengajar : sekotak kecil kue dan segelas air mineral yang dengan bangga kubagikan dengan anak-anak di rumah… :)
Tentunya akan menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan disamping rasa penasaran, kira-kira seperti apa situasi yang akan terjadi dan bagaimana cara yang efektif menghadapi siswa kelas IX yang berada dalam masa transisi antara anak-anak menuju remaja.
Hari jumat kemarin adalah pengalaman yang ditunggu itu. Sambutan yang hangat dari guru dan kepala sekolah menjadi amunisi tambahan, selain bertemu dengan wajah-wajah lugu anak-anak seumur mereka yang memberi harapan bahwa tentu tidak akan sulit mengajar di kelas ini dibanding ketika mengajar di SMA kemarin.
Bersama-sama kami berjalan menuju ruang perpustakaan yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai ruang kelas motivasi pada pertemuan setiap hari jumat. Terasa riuh dan penuh karena yang hadir berjumlah 33 anak komplit, sesuai dengan jumlah seluruh siswa kelas IX di sekolah ini. Dengan tidak ada murid yang membolos! ( beda dengan ketika mengajar di SMA yang sulit mengumpulkan seluruh murid dalam jumlah lengkap)
Diluar dugaan, ternyata menghadapi anak-anak seumuran mereka tidak semudah yang dibayangkan. Sulit sekali mengendalikan kelas karena mereka semua senaaang… berbicara sendiri-sendiri. Ketika ditunjuk atau diminta berbicara, tidak ada kata yang terucap, tetapi ketika aku berpaling ke bagian lain mereka langsung mengeluarkan suara dan ngobrol seru dengan sebelahnya. Seperti lebah madu yang aktif mendengung berproduksi… Alamaak…..!!! Benar-benar pusing dan membingungkan, sampai suara hampir serak karena harus berbicara keras agar tak tertelan gemuruh mereka
Benar-benar diluar dugaan, situasi yang dihadapi tidak seperti yang terbayangkan. Pengalaman pertama dulu, mengajar 16 anak yang pasif bertolak belakang dengan kali ini, mengajar 33 anak aktif dan senang berbicara sendiri.. hehe…
Ketika sempat disinggung tentang karakter positif dan penghargaan pada orang lain, baru mereka sedikit mengurangi frekuensi keriuhan meskipun tak berhasil lama sebelum akhirnya.. rame lagi sendiri… pusiingg deh .. hahaha…
Bagaimanapun, pengalaman ini tetap berkesan sambil membawa pesan : harus kupikirkan metode yang efektif untuk mengendalikan mereka pada pertemuan pekan depan. Secara keseluruhan kelas berlangsung cepat dan dalam suasana santai karena kami juga tidak duduk secara formal di kursi melainkan duduk bersila dilantai. Ruang kelas juga membantu karena terletak di bagian belakang sekolah hingga tidak mengganggu kelas formal yang lain. Beberapa anak mulai kukenali dan meninggalkan kesan. Ada yang dewasa dan pengertian, ada yang diam dan pemalu, selain juga ada yang menatap dengan tatapan cerdas dan rasa ingin tahu besar.
Pertemuan ini berakhir tepat setelah 2 jam pelajaran dan kesempatan bertemu kepala sekolah dan wali kelas mereka sambil bercerita tentang suasana murid secara keseluruhan. Perjalanan pulang terasa ringan dengan membawa honor pertamaku selama mengajar : sekotak kecil kue dan segelas air mineral yang dengan bangga kubagikan dengan anak-anak di rumah… :)